Minggu Ini: Pembalikan Tarif Picu Reli Pasar yang Signifikan

    by VT Markets
    /
    Apr 15, 2025

    Saham AS melonjak setelah Trump membekukan tarif baru selama 90 hari. Apakah ini hanya “a dead-cat bounce” yang berarti kenaikan palsu dalam tren pasar yang menurun, atau awal dari pemulihan nyata?

    Hanya dalam dua hari trading, indeks S&P 500 anjlok hampir 13%, menghapus keuntungan selama berminggu-minggu dan mengguncang kepercayaan pasar. Pemicunya bukan laporan laba atau inflasi—melainkan kebijakan. Melalui langkah mengejutkan yang dijuluki “Hari Pembebasan Tarif”, Presiden Donald Trump mengumumkan tarif dagang baru secara besar-besaran, termasuk bea masuk 104% atas kendaraan listrik asal Tiongkok dan pajak impor menyeluruh sebesar 10%. Meski tekanan dagang telah diantisipasi, sangat sedikit yang memperkirakan tindakan sebesar dan secepat ini.

    Lalu datang pembalikan yang tiba-tiba. Hanya 13 jam kemudian, sebagian besar tarif tersebut ditangguhkan selama 90 hari. Pasar langsung melonjak, dengan S&P 500 dan Nasdaq memulihkan kembali sebagian besar kerugian—bukan karena kejelasan, melainkan kebingungan. Pergeseran kebijakan yang begitu cepat lebih dianggap sebagai reaksi terhadap tekanan pasar daripada strategi yang direncanakan. Para trader kini mempertanyakan apakah langkah ini sudah diperhitungkan dengan matang atau hanya sekadar refleks menghadapi kepanikan pasar.

    Reaksi ini menghidupkan kembali konsep yang disebut “Trump Put”—gagasan bahwa Trump melunakkan kebijakan ketika pasar jatuh terlalu dalam. Ini mengisyaratkan pola di mana penurunan pasar memicu penyesuaian nada kebijakan, menciptakan siklus di mana sentimen mendikte strategi.

    Latar belakang ini diperkuat oleh penurunan tajam inflasi. Pada 10 April, CPI inti hanya naik 0,1% bulan ke bulan (dibandingkan perkiraan 0,3%), sementara CPI utama turun 0,1% (dibandingkan +0,1% yang diharapkan). Secara tahunan, CPI turun menjadi 2,4% dari 2,8%, dan CPI inti turun menjadi 2,8% dari 3,1%. Data ini memicu reli obligasi dan meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga pada Juni—dari 72% menjadi 89,5%.

    Namun, euforia ini bisa jadi tidak berlangsung lama. Sebagian besar tarif belum benar-benar diberlakukan, dan rebound harga sangat mungkin terjadi karena bisnis melakukan penyesuaian secara proaktif. Data inflasi Mei dan Juni bisa kembali meningkat. Fed tetap berhati-hati, menyadari bahwa satu rilis data yang lemah tidak mencerminkan tren yang berkelanjutan—terutama dengan biaya perdagangan baru yang masih menghantui.

    Apakah ini merupakan titik terendah? Mungkin saja, tapi semuanya bergantung pada 90 hari ke depan. Jika AS memanfaatkan jendela waktu ini untuk mendorong kesepakatan dagang nyata, kekhawatiran inflasi bisa mereda, mendukung pemulihan yang lebih stabil. Tanpa hal tersebut, pasar tetap rentan. Pemulihan ke level 5.500 pada S&P 500 mungkin tercapai, namun rapuh. Momentum bisa cepat memudar jika kebijakan kembali berubah atau inflasi melonjak. Para trader harus tetap waspada terhadap tanda-tanda kemajuan—atau tekanan.

    Pergerakan Utama Minggu Ini

    Meskipun tema makro masih mendominasi, para trader mulai kembali fokus pada grafik. Sentimen pasar memang pulih, tetapi harga masih beragam. Aset utama mendekati titik kritis, dan pergerakan ini dapat menentukan arah pasar hingga bulan Mei.

    US Dollar Index (USDX) tertahan di sekitar 102,40, yang bisa menjadi level resistensi jika mulai turun. Jika tekanan jual meningkat, area 98,10 atau bahkan 97,95 dapat diuji. Ini sejalan dengan narasi potensi melemahnya dolar AS di tengah ketidakpastian suku bunga.

    EURUSD bertahan di atas support 1,1210. Jika level ini gagal bertahan, target berikutnya berada di sekitar 1,1020.

    GBPUSD diperkirakan konsolidasi di 1,2875. Jika tekanan beli meningkat, target jangka pendek bisa mengarah ke 1,3270, namun tetap butuh katalis baru dari data inflasi atau ketenagakerjaan Inggris.

    USDJPY telah naik dari 142,10 dan kini mengincar resistensi di 144,90 dan 146,60. Namun pergerakannya sangat sensitif terhadap dampak hasil obligasi AS.

    USDCHF tertahan di bawah 0,8410. Jika permintaan terhadap safe haven global meningkat, harga bisa berbalik turun, apalagi jika inflasi Swiss mendorong SNB menjadi lebih hawkish.

    AUDUSD mengincar resistensi di 0,6360, tetapi jika gagal menembus, harga bisa kembali ke zona support 0,6105–0,6050. NZDUSD memiliki struktur serupa, dengan resistensi di 0,5870 dan support di kisaran 0,5680–0,5645.

    USDCAD kemungkinan mundur ke 1,3760, yang bisa menjadi support jika harga minyak stabil. Namun tren jangka menengah tetap bearish kecuali menembus kembali 1,4050.

    Minyak (USOIL) terus naik dan berpotensi menuju 66,10. Namun jika ketegangan dagang kembali muncul, target penurunan hingga 53,00 tetap terbuka.

    Emas (XAUUSD) diperdagangkan di atas 3.215 dan kemungkinan konsolidasi sebelum mencoba naik lagi. Target berikutnya di 3.300, tetapi jika gagal menembus bisa turun ke 3.130.

    S&P 500 telah pulih di atas 5.091. Jika reli berlanjut, target berikutnya 5.610, tergantung pada stabilisasi ekonomi dan hasil laporan pendapatan.

    Bitcoin terus naik dan kini mengincar 85.850. Momentum masih berpihak pada pembeli, tetapi reli ini terlihat mulai jenuh dan bisa terkoreksi jika sentimen risiko melemah.

    Gas alam terus melemah dan mendekati level rendah di 3,305. Jika level ini tembus, gelombang penurunan baru bisa terjadi.

    Saat pasar mencerna volatilitas baru-baru ini, struktur grafik ini menjadi medan pertempuran utama. Momentum sedang disetel ulang, tetapi keyakinan tetap tipis. Tanpa katalis yang jelas, pasar kemungkinan akan bersikap defensif, lebih fokus pada manajemen risiko daripada mengejar breakout.

    Agenda Ekonomi Utama Minggu Ini

    Setelah minggu yang penuh gejolak akibat tarif dan penurunan tajam inflasi AS, para trader kini beralih fokus ke data ekonomi terjadwal untuk menentukan arah pasar. Hari Senin dibuka dengan tenang, namun aktivitas terus meningkat.

    Hari Selasa menghadirkan rilis CPI Inti tahunan Kanada, yang diperkirakan berada di angka 2,90%. Angka yang stabil dapat mendukung penguatan dolar Kanada, dengan USDCAD diperkirakan akan terus menguat secara konsolidatif.

    Hari Rabu akan diramaikan oleh data CPI Inggris yang diperkirakan turun menjadi 2,70% dari sebelumnya 2,80%. Angka yang lebih lemah ini berpotensi menekan pound, sejalan dengan pola konsolidasi yang terjadi pada GBPUSD. Suku bunga overnight Kanada diperkirakan akan tetap di 2,75%, yang kemungkinan akan memperkuat bias bullish pada USDCAD jika nada kebijakan tetap netral.

    Hari Kamis menjadi hari yang paling penting. Pidato Ketua The Fed Powell berpotensi mengubah ekspektasi pasar terhadap suku bunga setelah kejutan dari data CPI pekan lalu. CPI Selandia Baru diperkirakan naik menjadi 0,70% secara kuartalan, yang dapat mendorong penguatan NZD jika terkonfirmasi. Bank Sentral Eropa juga diperkirakan akan memangkas Suku Bunga Pembiayaan Utama menjadi 2,40%, yang dapat menekan euro jika disertai dengan nada dovish.

    Tidak ada rilis besar yang dijadwalkan pada hari Jumat, memberikan pasar waktu singkat untuk konsolidasi setelah pertengahan minggu yang diperkirakan volatil. Dengan sensitivitas pasar yang kini sangat tinggi terhadap pergeseran inflasi dan nada kebijakan bank sentral, setiap data dan pernyataan menjadi sangat krusial.

    Aksi harga pada pasangan mata uang dan indeks utama tetap bersifat reaktif ketimbang proaktif—pasar menunggu petunjuk berikutnya, rilis data berikutnya, atau pernyataan terbaru dari para pengambil kebijakan untuk menentukan arah pergerakan.

    Buka akun VT Markets Anda sekarang dan mulai trading hari ini.

    see more

    Back To Top
    Chatbots