Pasar ekuitas AS mengalami guncangan minggu ini. Penjualan tajam di saham mega-tech menyeret turun Nasdaq dan S&P 500. Namun, pembaruan inflasi yang lebih rendah dari perkiraan menunjukkan hampir pasti akan ada pemotongan suku bunga Federal Reserve sebesar 25 basis poin (bp) pada bulan September. Meskipun terjadi penurunan di sektor teknologi, antisipasi terhadap suku bunga yang lebih rendah meningkatkan sentimen investor.
Sebaliknya, ASX 200 melonjak ke rekor tertinggi baru di 7969,1, didorong oleh harapan pemotongan suku bunga AS dan kinerja kuat di saham properti dan keuangan yang berorientasi pada konsumen. Dengan momentum di pihaknya, ASX 200 tampaknya siap menembus angka 8000 dalam minggu mendatang.
Kesaksian terbaru Ketua Fed Powell di depan Kongres berbelok dovish, yang menekankan perlunya lebih banyak bukti bahwa inflasi sedang menurun ke tingkat target. Dia mencatat bahwa pasar tenaga kerja “tampaknya telah sepenuhnya kembali seimbang.”
Indeks Harga Konsumen (CPI) utama AS turun sebesar -0,1% bulan-ke-bulan pada bulan Juni, membawa tingkat tahunan turun menjadi 3,0%. Sementara itu, CPI inti naik sedikit sebesar 0,1%, dengan tingkat tahunan turun menjadi 3,3%.
Di Inggris, Kepala Ekonom Bank of England Huw Pill menyoroti kekhawatiran yang berkelanjutan mengenai inflasi jasa dan pertumbuhan upah yang tinggi, yang meragukan adanya pemotongan suku bunga dalam waktu dekat.
Data ekonomi China menunjukkan gambaran campuran. Tingkat inflasi tahunan turun menjadi 0,2% pada bulan Juni, sementara Indeks Harga Produsen (PPI) turun sebesar 0,8% tahun-ke-tahun, lebih rendah dari yang diharapkan. Angka-angka ini mencerminkan tantangan yang berkelanjutan dalam mempertahankan momentum ekonomi.
Indikator ekonomi Australia menunjukkan hasil yang beragam. Indeks sentimen konsumen Westpac turun sebesar 1,1% pada bulan Juli menjadi 82,7, tetap dalam kisaran “sangat pesimistis”. Sebaliknya, indeks kepercayaan bisnis NAB melonjak menjadi 4 pada bulan Juni dari -2, menunjukkan rebound dalam optimisme bisnis.
Bank Sentral Selandia Baru mempertahankan suku bunga tunai resmi sebesar 5,50%, dengan pernyataan dovish yang menunjukkan pandangan hati-hati.
Pasar komoditas mengalami beberapa koreksi. Harga minyak mentah turun sebesar 0,44% menjadi $82,79 per barel, mengakhiri kemenangan beruntun selama empat minggu. Namun, harga emas naik sebesar 0,70% menjadi $2408 per ons, mencerminkan permintaan investor yang berkelanjutan untuk aset safe-haven.
China akan merilis serangkaian data ekonomi pada hari Senin, 15 Juli pukul 02.00 GMT. Pertumbuhan PDB Q2 diperkirakan melambat menjadi 5,1% tahun-ke-tahun dari 5,3% pada Q1. Penjualan ritel, produksi industri, dan investasi aset tetap juga diproyeksikan menunjukkan tanda-tanda pelemahan, mencerminkan tantangan ekonomi yang berkelanjutan.
Data penjualan ritel AS akan dirilis pada hari Selasa, 16 Juli pukul 12.30 GMT, diikuti oleh data izin bangunan pada hari Rabu, 17 Juli pukul 12.30 GMT. Indikator-indikator ini akan memberikan wawasan tentang pengeluaran konsumen dan tren pasar perumahan.
Kemudian pada hari Rabu, 17 Juli pukul 06.00 GMT, tingkat inflasi Inggris akan menjadi kunci dalam membentuk ekspektasi untuk langkah-langkah kebijakan moneter di masa depan.
Keputusan suku bunga Bank Sentral Eropa, yang dijadwalkan pada hari Kamis, 18 Juli pukul 12.45 GMT, diharapkan mempertahankan kebijakan saat ini. Namun, nada dari pertemuan dan panduan ke depan akan menetapkan dasar bagi ekspektasi pasar.
Pada hari yang sama pukul 01.30 GMT, laporan tenaga kerja Australia akan digunakan untuk mengukur kesehatan pasar tenaga kerja. Pada bulan Mei, ekonomi menambahkan 39.700 pekerjaan, dan tingkat pengangguran turun menjadi 4,0%. Pasar mengharapkan penambahan 10.000 pekerjaan pada bulan Juni, dengan tingkat pengangguran tetap stabil di 4,0%.
Selanjutnya, pada hari Jumat, 19 Juli pukul 10.45 GMT, data inflasi Selandia Baru akan menjadi kunci untuk memahami jalur ekonomi negara dan kebijakan moneter di masa depan.
Data inflasi Jepang, yang dijadwalkan untuk dirilis pada pukul 23.50 AEST pada waktu yang sama, akan diawasi ketat. Kenaikan upah dan harga baru-baru ini menunjukkan bahwa upaya Bank of Japan untuk mendorong inflasi yang berkelanjutan mungkin mulai membuahkan hasil.
Musim laporan pendapatan Q2 2024 AS semakin momentum dengan laporan kunci dari perusahaan besar seperti Bank of America, BlackRock, dan Netflix. Laporan-laporan ini akan memberikan wawasan penting tentang kinerja perusahaan dan ketahanan ekonomi.