Poin Penting:
Pada hari Kamis, dolar Australia dan Selandia Baru menguat, didukung oleh rebound di pasar saham global dan ekspektasi trader terhadap penurunan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa (ECB) yang membantu menstabilkan sentimen risiko.
Para trader memperkirakan ECB akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin, dengan fokus utama kini pada apakah akan ada sinyal pemotongan lebih lanjut untuk Oktober atau Desember.
Aussie Stabil, Traders Memperhatikan Pemulihan Jangka Pendek terhadap Yen
Lihat: Dolar Australia (Aussie) mengalami rebound terhadap yen, diperdagangkan di level 95,184 pada aplikasi VT Markets.
Dolar Australia atau Aussie juga mengalami rebound terhadap yen, diperdagangkan di 95,184 pada aplikasi VT Markets, platform yang banyak digunakan para trader untuk aktivitas trading.
Dari sisi teknikal, pasangan AUD/JPY menunjukkan pemulihan yang kuat setelah sempat turun ke level 93,588, lalu naik kembali ke 95,506 seiring optimisme pasar yang mulai pulih. Pergerakan ini mencerminkan pemulihan sentimen risiko yang lebih luas, di mana trader memanfaatkan momen rebound ini setelah dolar Australia menyentuh rata-rata pergerakan 200-hari terhadap dolar AS.
Indikator MACD pada grafik memperlihatkan crossover bullish, yang memberi sinyal momentum naik dalam jangka pendek. Rata-rata pergerakan (5, 10, 30) juga menunjukkan tren naik, yang menjadi perhatian para trader karena pasangan ini bergerak kembali menuju level resistensi 95,5.
Trader yang aktif di pasar forex kemungkinan akan terus memantau sentimen risiko global, mengingat dolar Australia sering digunakan sebagai aset proxy bagi instrumen berisiko.
Kenaikan lebih lanjut bisa terjadi jika sentimen positif berlanjut, namun resistensi di level 95,5 dapat menguji momentum bullish ini. Potensi penurunan ke pertengahan 94,00 bisa terjadi jika sentimen risiko melemah.
Data Inflasi AS Mengurangi Ekspektasi Pemotongan Suku Bunga, Mengurangi Peluang Pelonggaran RBA
Sentimen trader di pasar juga dipengaruhi oleh data inflasi AS yang sedikit lebih tinggi dari perkiraan, dengan kenaikan 0,28% pada harga konsumen inti.
Angka ini membuat ekspektasi pemotongan suku bunga besar dari Federal Reserve sedikit mereda, sehingga para trader mengurangi taruhan mereka terhadap kemungkinan pelonggaran segera oleh Reserve Bank of Australia (RBA).
Kemungkinan pemotongan suku bunga oleh RBA pada November kini turun menjadi hanya 27%, sementara Desember diprediksi menjadi waktu yang lebih memungkinkan dengan probabilitas sebesar 68%, turun dari lebih dari 90% beberapa minggu lalu.
Inflasi Selandia Baru Mereda, Trader Meningkatkan Ekspektasi Pemotongan Suku Bunga
Di Selandia Baru, data harga untuk bulan Agustus menunjukkan kenaikan moderat sebesar 0,2% pada harga makanan, sementara biaya bensin, tiket pesawat, dan akomodasi semuanya turun. Akibatnya, Westpac merevisi proyeksi inflasi untuk kuartal September turun dari 1,1% menjadi 0,9%. Para ekonom, termasuk trader, kini memperkirakan inflasi tahunan akan turun di bawah 3% untuk pertama kalinya sejak 2021.
Dengan pertemuan Bank Sentral Selandia Baru (RBNZ) yang dijadwalkan pada 9 Oktober mendatang, trader mengantisipasi adanya pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin, dengan beberapa pelaku pasar bahkan melihat peluang kecil untuk pemotongan lebih agresif sebesar 50 basis poin.
Dolar Australia dan Selandia Baru terus mendapat dukungan kuat dari para trader, seiring dengan ekspektasi pelonggaran inflasi dan respons bank sentral yang lebih lunak. Selama sentimen global tetap stabil dan inflasi terus mereda, trader akan terus memposisikan diri untuk potensi kenaikan lebih lanjut pada kedua mata uang ini.
Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuka akun live di VT Markets.
Mitra resmi:
