Badan Energi Internasional (IEA) melaporkan tren untuk tahun 2024, menunjukkan peningkatan permintaan listrik global sebesar 4,3% dibandingkan tahun lalu. Permintaan energi secara keseluruhan diharapkan meningkat sebesar 2,2%, dengan pasar berkembang memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ini.
Faktor-faktor yang berkontribusi termasuk suhu tinggi tahun lalu yang meningkatkan kebutuhan pendingin udara, bersama dengan peningkatan mobilitas listrik, pusat data, dan kecerdasan buatan. Energi terbarukan dan nuklir adalah sumber utama yang memenuhi permintaan ini, sementara bahan bakar fosil, terutama minyak, mengalami penurunan pangsa konsumsi energi global menjadi di bawah 30%, turun dari puncaknya 46% lima puluh tahun yang lalu.
Meninggalkan Bahan Bakar Fosil
Tren ini menunjukkan dunia semakin menjauh dari bahan bakar fosil, dengan sumber energi alternatif yang mengisi kekosongan. Permintaan listrik terus meningkat, terutama dipicu oleh perubahan kondisi iklim dan ketergantungan yang lebih besar pada teknologi. Suhu tahun lalu meningkatkan penggunaan pendingin udara, yang membebani jaringan listrik di beberapa daerah. Namun, bukan hanya faktor itu—kendaraan listrik, pusat data, dan kecerdasan buatan semuanya menambah tekanan pada pasokan energi global.
Yang menonjol adalah bagaimana permintaan ini dipenuhi. Energi terbarukan dan nuklir mengisi kebutuhan, sementara bahan bakar fosil, terutama minyak mentah, kehilangan pangsa. Penurunan pangsa konsumsi minyak global di bawah 30% untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade sangat menggambarkan perubahan ini. Lima puluh tahun yang lalu, angka itu berada di 46%. Kini, jelas bahwa sumber energi lain sedang mengisi celah tersebut.
Dalam jangka pendek, transisi yang berkelanjutan ini mempengaruhi rantai pasokan global, struktur harga, dan aliran investasi. Khususnya, para pedagang harus memperhatikan bagaimana pasar berkembang mendorong konsumsi secara keseluruhan. Secara historis, ekonomi ini telah meningkatkan penggunaan energi dengan cepat seiring perkembangan mereka, yang menyebabkan penyesuaian dalam produksi, kebijakan perdagangan, dan harga.
Pada saat yang sama, volatilitas di pasar energi tetap menjadi perhatian. Harga komoditas terkait langsung dengan pola konsumsi energi, dan peningkatan permintaan listrik—terutama dari negara-negara industri tinggi—dapat memiliki dampak yang luas. Jika energi terbarukan dan nuklir terus menanjak, pasar energi tradisional bisa mengalami perubahan yang lebih tiba-tiba.
Memantau Volatilitas Pasar Energi
Bagi mereka yang fokus pada kontrak berjangka dan opsi terkait sumber bahan bakar, penilaian cermat terhadap proyeksi distribusi energi sangat diperlukan. Jika pergeseran menjauh dari minyak mentah terus berlanjut pada kecepatan saat ini, posisi yang ada harus ditimbang terhadap kekuatan alternatif non-bahan bakar fosil. Penyesuaian pasokan dapat mendorong koreksi di berbagai kelas aset.
Dengan semua ini berlangsung, para pedagang sebaiknya mengikuti laporan energi global dengan cermat. Pola konsumsi sedang berubah, tetapi respons dari produsen, pembuat kebijakan, dan investor akan menentukan seberapa cepat pasar akan menyesuaikan.
Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.