Negosiasi Kesepakatan Perdagangan
Starmer berencana untuk melakukan negosiasi kesepakatan perdagangan dengan AS setelah tarif 10% dan 25% diberlakukan pada barang-barang Inggris seperti mobil dan baja. Optimisme mengenai pembicaraan perdagangan ini terus mendukung Poundsterling terhadap Dolar AS dalam jangka pendek. Namun, pernyataan dari Federal Reserve AS mungkin membatasi kenaikan GBP/USD. Ketua Fed Jerome Powell menyebutkan bahwa peningkatan tarif bisa menaikkan inflasi, yang berpengaruh pada keputusan pertumbuhan dan suku bunga. Kebijakan moneter Bank of England (BoE) sangat mempengaruhi nilai Pound. Data ekonomi seperti PDB dan statistik tenaga kerja juga mempengaruhi arah Sterling, karena ekonomi yang kuat bisa mengarah pada suku bunga yang lebih tinggi. Indikator Neraca Perdagangan, yang menunjukkan perbedaan antara ekspor dan impornya, juga berdampak pada Pound. Neraca yang positif menguatkan mata uang dengan meningkatkan permintaan terhadap barang-barang Inggris.Pengaruh Sentimen Investor
Kenaikan jangka pendek Sterling terhadap Dolar sebagian besar disebabkan oleh sentimen investor terkait ekspektasi makroekonomi AS dan ketidakpastian politik. Dengan meningkatnya kekhawatiran tentang arah fiskal Washington yang berpotensi membawa ekonomi AS ke kontraksi, permintaan untuk Dolar menurun, sehingga mendorong kenaikan terbaru pada GBP/USD. Pergerakan ini, meskipun tajam, tetap rentan terhadap perubahan yang dipicu oleh data konkret dan pernyataan bank sentral—terutama karena kekhawatiran inflasi tidak kunjung reda. Kami juga telah melihat perkembangan baru dalam masalah perdagangan lintas Atlantik; pertemuan Starmer dengan Trump membuka dialog yang berpotensi konstruktif tentang mengurangi tekanan tarif. Komitmen yang digariskan untuk hubungan perdagangan yang terstruktur telah memicu kepercayaan di kalangan pelaku pasar, terutama mereka yang mengantisipasi lingkungan dengan friksi yang lebih lunak di sektor industri kunci. Terutama, ekspor mobil dan baja Inggris menghadapi paparan langsung, sehingga kemungkinan untuk merundingkan kembali tarif AS memberikan dukungan bagi Sterling, setidaknya untuk sementara. Meskipun demikian, Federal Reserve tetap menjadi faktor penting yang dapat mengubah arah dengan tiba-tiba. Powell memperingatkan secara jelas: tarif dapat menaikkan inflasi. Ancaman tersebut memperumit harapan pemotongan suku bunga yang sudah diperkirakan oleh banyak pihak, terutama jika harga konsumen mulai bereaksi lebih tajam. Pasar dapat dengan mudah membalikkan pergerakan terbaru jika Fed mengambil sikap defensif daripada memilih untuk memotong suku bunga saat pertumbuhan melambat. Di sisi domestik, arah Pound tergantung pada apakah ekonomi Inggris dapat mempertahankan momentum. Angka-angka PDB baru-baru ini menunjukkan ekspansi yang moderat, dan angka lapangan kerja tetap stabil. Ini bermanfaat, tetapi tidak mengubah permainan. Jika BoE melihat tanda-tanda pertumbuhan upah yang konsisten atau tekanan harga yang terus-menerus, kita mungkin akan melihat posisi yang lebih hawkish muncul kembali. Hal ini kemungkinan akan memberi Sterling kesempatan untuk naik lagi, tetapi juga akan meningkatkan sensitivitas terhadap rilis data Inggris yang akan datang. Neraca perdagangan menjadi area fokus lain yang perlu diperhatikan. Penyempitan defisit, terutama melalui peningkatan ekspor, cenderung mendukung Pound. Dengan permintaan dari luar negeri kini dipengaruhi oleh perubahan pandangan perdagangan, bahkan perbaikan kecil dapat memperkuat sentimen bullish. Namun, jika impor melebihi ekspor di tengah ketidakpastian global, mata uang mungkin kesulitan untuk mempertahankan kenaikan. Buat akun VT Markets Anda secara langsung dan mulai berdagang sekarang.Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.