VT Markets APP

    Perdagangkan CFD di FX, Emas dan lainnya

    Dapatkan

    Minyak Terjun saat Dolar Kuat Menekan Harga

    January 6, 2025

    Poin-poin Penting

    • Minyak mentah ditutup pada 73.613, naik dari pembukaan 73.069, dengan tinggi 74.373 dan rendah 73.543.
    • Ekspor minyak Iran mungkin terhambat akibat sanksi yang diantisipasi di bawah pemerintahan Trump.

    WTI Turun di Tengah Kekuatan Dolar

    Minyak mentah WTI jatuh di bawah $74 per barel pada hari Senin, menghentikan kenaikan selama lima sesi. Penurunan ini terjadi saat dolar AS berada dekat puncaknya dalam dua tahun, menambah tekanan pada komoditas yang terdenominasi dolar tersebut. Dolar yang lebih kuat biasanya membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, mengurangi permintaan.

    Trader kini memperhatikan serangkaian rilis data ekonomi AS minggu ini, termasuk laporan jumlah gaji nonpertanian untuk bulan Desember yang sangat dinanti, yang bisa memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai jalur suku bunga Federal Reserve.

    Analisis Teknikal

    WTI naik hampir 5% minggu lalu, didukung oleh beberapa faktor positif. Salah satu faktor pendorong utama adalah upaya stimulus yang diantisipasi dari China. Sebagai pengimpor minyak terbesar di dunia, rencana China untuk meluncurkan lebih banyak langkah stimulus guna meningkatkan ekonominya yang melambat bisa meningkatkan permintaan terhadap minyak mentah.

    Gambar: Minyak mentah stabil di dekat 73.61, menyatu di bawah resistensi 74.37 saat momentum positif berkurang, seperti yang terlihat di aplikasi VT Markets.

    Minyak mentah naik 0.74% untuk ditutup pada 73.61, setelah mencapai tinggi sesi di 74.37. Namun, kemungkinan jeda dalam momentum kenaikannya mungkin akan segera terjadi, seperti yang ditunjukkan oleh rata-rata bergerak yang bersilangan.

    Pemulihan minyak terjadi seiring meredanya kekhawatiran resesi dan meningkatnya optimisme mengenai kemungkinan penyesuaian produksi OPEC+. Namun, lebih awal dalam minggu ini, data permintaan global yang lebih lemah dari yang diharapkan membatasi kenaikan tersebut. Dengan sinyal campuran di pasar, para trader berhati-hati, memperhatikan dengan seksama laporan persediaan yang akan datang dan proyeksi permintaan untuk menilai langkah selanjutnya.

    Ekspor Minyak Iran Berisiko

    Meski kenaikan minyak baru-baru ini, diperkirakan akan ada penurunan dalam produksi dan ekspor minyak Iran pada kuartal kedua tahun 2025.

    Penurunan ini disebabkan oleh sanksi yang lebih ketat dan perubahan kebijakan yang diharapkan di bawah pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump. Pengurangan pasokan dari Iran dapat memberikan dukungan terhadap harga minyak, terutama jika permintaan global meningkat di paruh kedua tahun ini.

    Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.