Minggu Depan: Tarif Timbal Balik Mengguncang Perahu

    by VT Markets
    /
    Feb 17, 2025

    Pasar kembali berada dalam ketidakpastian seiring dengan diterapkannya Rencana Tarif yang Adil dan Timbal Balik oleh Presiden Trump. Rencana ini dijadwalkan akan mulai berlaku pada 1 April 2025—meskipun tanggalnya, tarif ini bukanlah hal sepele bagi mitra dagang AS.

    Kebijakan ini akan mencocokkan tarif yang dikenakan pada barang-barang AS oleh negara-negara lain, tetapi para ahli pasar memperkirakan konsekuensi luas di pasar valuta asing, saham, dan komoditas. Para trader kini harus menyeimbangkan volatilitas jangka pendek dengan perubahan struktural jangka panjang, sementara spekulasi meningkat tentang bagaimana tarif ini akan diterapkan dan apakah akan mengakibatkan tindakan balasan dari mitra dagang global.

    Kekuatan Dolar Sekarang, Ketidakpastian Nanti

    Dampak langsung sudah terlihat di pasar uang. Dolar AS menguat di tengah meningkatnya permintaan akan aset aman. Secara historis, selama perang dagang 2018, aliran modal keluar dari pasar berkembang dan ekonomi yang bergantung pada perdagangan menyebabkan Indeks Dolar AS (USDX) naik 6% dalam enam bulan, dan tren serupa terjadi saat ini.

    Namun, jalur dolar tidak tanpa risiko. Jika tarif mendorong biaya impor yang lebih tinggi, inflasi bisa mempercepat, memaksa Federal Reserve untuk menunda pemotongan suku bunga atau bahkan mempertimbangkan kenaikan suku bunga, yang akan semakin memperkuat kekuatan dolar dalam jangka menengah. Tetapi dalam jangka panjang, perubahan struktural dalam perdagangan global dapat mengikis dominasi dolar.

    Jika China, Rusia, dan negara-negara BRICS memperintensifkan upaya pengurangan ketergantungan pada dolar, ada risiko yang meningkat bahwa penyelesaian perdagangan alternatif dalam yuan, euro, atau mata uang yang didukung emas dapat membatasi permintaan untuk USD.

    Jalan yang Berbeda di Pasar yang Volatil

    Untuk mata uang utama lainnya, dampaknya akan bervariasi. Euro menghadapi tekanan negatif jika tarif secara tidak proporsional berdampak pada ekspor Eropa, terutama mobil dan barang pertanian. Bank Sentral Eropa mungkin akan campur tangan untuk menstabilkan mata uangnya, tetapi jika UE membalas dengan tarif pada teknologi AS, depresiasi lebih lanjut pada EUR/USD sangat mungkin terjadi, yang dapat membawa pasangan ini lebih dekat menuju paritas. Yuan China juga berada di bawah tekanan, dengan Beijing diharapkan untuk mengizinkan devaluasi terkontrol untuk mengimbangi kerugian perdagangan jika tarif AS sangat parah. Sebaliknya, yen Jepang mungkin awalnya menguat, saat para trader mencari keamanan di aset JPY, tetapi ketidakpastian perdagangan yang berkepanjangan bisa memicu Bank of Japan untuk campur tangan, membatasi kenaikan yen.

    Saham Siap Menghadapi Tekanan

    Pasar saham AS sudah merasakan tekanan, dengan volatilitas menyusup ke indeks utama. Ketidakpastian terkait sektor mana yang akan terkena dampak pertama telah menyebabkan saham defensif tampil lebih baik, sementara saham teknologi berada di bawah tekanan akibat takut akan balasan dari China dan Eropa.

    Sejarah menunjukkan bahwa gangguan akibat tarif dapat menyebabkan penurunan 5-10% di S&P 500, terutama di industri yang bergantung pada rantai pasokan global seperti produsen mobil, perusahaan semikonduktor, dan eksportir pertanian.

    Pasar Minggu Ini

    Dengan ketidakpastian yang menguasai pasar global, kami beralih fokus ke grafik untuk sinyal yang lebih jelas. Indeks Dolar AS (USDX) diperdagangkan lebih rendah, menembus di bawah 106.90. Jika penurunan berlanjut, para trader akan mengawasi aksi harga bullish di 106.05 atau 105.90.

    Namun, jika harga berkonsolidasi sebelum mencapai 106.05, resistensi bisa muncul di 107.30, mempersiapkan potensi peluang bearish.

    Penjual Minyak (USOIL) mendapatkan kembali kendali, mengirim harga lebih rendah. Minyak mentah bisa menguji 70.00 atau 69.40, dengan aksi harga bullish diharapkan pada $68.20 jika penurunan lebih lanjut terjadi.

    Emas (XAUUSD) menghadapi tekanan penjualan yang kuat di 2943, dengan para penjual tampak lebih bertekad dibandingkan sesi sebelumnya. Level rendah $2834.20 tetap menjadi level ayun yang krusial, dan jika menembus di bawah zona ini bisa memicu momentum penurunan lebih lanjut.

    Jika harga menembus di bawah 2834.20 dan berkonsolidasi, trader harus mencari peluang penjualan lebih lanjut.

    Bitcoin (BTCUSD) terus naik dari level 94,770, tetapi aksi harga menunjukkan keraguan pembeli. BTC harus menembus di atas 102,475 untuk potensi kenaikan lebih lanjut.

    Jika resistensi bertahan, Bitcoin bisa menguji kembali 91,227 atau 89,146 sebelum gerakan bullish lainnya. Level $80,000 tetap menjadi zona dukungan yang kuat jika terjadi koreksi besar.

    Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.

    see more

    Back To Top
    Chatbots