Yen Jepang melesat melewati ¥151 per dolar, level terkuat dalam lebih dari dua bulan, saat risiko perang dagang dan kekhawatiran konflik Ukraina mendorong investor menuju aset yang dianggap aman.
Kenaikan yen juga dipicu oleh harapan bahwa Bank of Japan (BOJ) akan terus menaikkan suku bunga pada 2025. Meskipun bank sentral belum berkomitmen untuk kenaikan pada bulan Maret, para pedagang melihat tanda-tanda pengetatan lebih lanjut, menjadikan data inflasi Jumat sebagai pemicu penting untuk langkah yen selanjutnya.
Gambar: USD/JPY bergerak ke arah 150.175, dengan momentum penurunan mendominasi saat kekuatan Yen terus berkembang. Pelajari lebih lanjut di aplikasi VT Markets.
USDJPY turun 0.77%, ditutup pada 150.291 dari pembukaan 151.457, saat yen menguat. Rentang sesi berada antara 151.438 dan 150.175.
Rata-rata bergerak (MA 5,10,30) mengkonfirmasi momentum penurunan, dengan pergerakan harga cenderung turun. MACD (12,26,9) menunjukkan divergensi penurunan yang semakin dalam, menandakan tekanan yang berlanjut ke arah bawah. Dukungan ada di 150.175, sementara resistensi berada di 152.307. Jika menembus di bawah dukungan, dapat memperkuat penguatan yen lebih lanjut, sementara setiap rebound menuju resistensi dapat memicu penjualan kembali.
Yen tetap pada posisi kuat, mendapat keuntungan dari permintaan aset aman, harapan suku bunga BOJ, dan kekhawatiran perang dagang. Jika data inflasi Jumat mendukung pengetatan lebih lanjut, yen bisa memperpanjang penguatannya. Namun, ketidakpastian mengenai kebijakan BOJ dan perkembangan ekonomi AS mungkin memicu volatilitas di USD/JPY.
Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.
Mitra resmi:
