Indeks Dolar AS (USDX) terus mengalami penurunan, jatuh ke 107.58, karena trader menilai kembali ekspektasi mereka setelah pernyataan lemah Presiden Donald Trump mengenai China.
Setelah mencoba naik ke 108.33, dolar gagal mempertahankan kenaikan dan turun saat sentimen pasar menjadi hati-hati. Trader mulai memperhitungkan kemungkinan bahwa negosiasi perdagangan akan berlangsung lama, bukan penetapan tarif yang mendadak.
Menambah tekanan pada dolar, Bank of Japan (BOJ) mengumumkan kenaikan suku bunga menjadi 0.5%, level tertinggi dalam 17 tahun. Perubahan kebijakan ini mendorong yen naik, mendorong USD/JPY turun saat trader beralih ke yen karena ekspektasi pengetatan moneter lebih lanjut.
Keputusan BOJ ini meningkatkan permintaan untuk mata uang Asia, dengan yuan China (USDCNY) mencapai level tertinggi enam minggu dan dolar Australia (AUD/USD) naik ke puncak lima minggu, menunjukkan kepercayaan investor yang diperbarui di kawasan itu.
Grafik USDX menunjukkan tren penurunan yang berkelanjutan, dengan faktor teknis utama menunjukkan kelemahan lebih lanjut. Dukungan segera terlihat di 107.35, dengan penurunan di bawah level ini membuka peluang untuk level kunci berikutnya di 107.00.
Gambar: Indeks Dolar AS turun menjadi 107.58, menghadapi resistensi di 107.80 dengan momentum bearish yang menguat, seperti yang terlihat di aplikasi VT Markets.
Indeks menghadapi resistensi yang kuat di 108.33, dengan pergerakan di atas level ini diperlukan untuk membalikkan tren penurunan saat ini. MACD tetap berada di wilayah negatif, menunjukkan momentum bearish. Rata-rata bergerak jangka pendek (5,10,30) menunjukkan tekanan jual yang berlanjut saat dolar berjuang untuk menemukan dukungan.
Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.
Mitra resmi:
