Pendekatan Federal Reserve terhadap kebijakan moneter tetap menjadi pendorong utama sentimen pasar.
Kami mempertimbangkan jalur yang telah dilalui sejauh ini. Federal Reserve telah mengurangi suku bunga sebesar 75 basis poin pada tahun 2024. Kebijakan akomodatif ini telah memberikan dorongan pada pasar saham, dengan S&P 500 naik lebih dari 25% sepanjang tahun ini.
Kami berpendapat bahwa tren bullish ini mencerminkan optimisme para trader tentang kemungkinan penyesuaian suku bunga lebih lanjut untuk mendukung pertumbuhan.
Alat CME FedWatch saat ini menunjukkan kemungkinan 66% untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan 18 Desember, yang akan menyesuaikan kisaran target suku bunga federal menjadi 4,25%-4,50%. Namun, seperti kebanyakan keputusan oleh Fed, hal ini akan bergantung pada data ekonomi yang akan datang.
Laporan pekerjaan bulan Desember diperkirakan akan memberikan gambaran mengenai kondisi pasar tenaga kerja, dengan perkiraan adanya 202.000 pekerjaan baru di sektor non-pertanian, yang sangat kontras dengan penambahan 12.000 pekerjaan pada bulan Oktober. Penurunan pada Oktober sebagian besar dikaitkan dengan gangguan dari badai dan pemogokan buruh.
Jika data Desember memenuhi atau melebihi ekspektasi, hal ini bisa memperkuat persepsi tentang ketahanan pasar tenaga kerja. Namun, tingginya tingkat pengangguran—yang diperkirakan mencapai 4,2%, naik dari 4,1%—kemungkinan besar akan memperkenalkan kehati-hatian dalam perkiraan pasar dan memengaruhi sikap Fed terhadap pemangkasan suku bunga di masa depan.
Inflasi saat ini tetap di atas target 2% dari Federal Reserve. Laporan pekerjaan yang kuat, dipadukan dengan pengangguran yang stabil atau menurun, bisa mengurangi harapan untuk pelonggaran lebih lanjut pada 2025, sementara data yang lemah bisa memperkuat argumen untuk langkah-langkah akomodatif yang lebih lama.
Peserta pasar kemungkinan akan mengamati ISM Manufacturing PMI di angka 47,7, yang mencerminkan kontraksi tetapi menunjukkan perbaikan dari angka sebelumnya, 46,5.
Demikian pula, ISM Services PMI yang diperkirakan sebesar 55,5 dibandingkan dengan 56,0, akan memberikan wawasan tentang sektor non-manufaktur. Kami melihat kedua laporan ini memengaruhi jalur kebijakan Fed dan membentuk pergerakan pasar dalam jangka pendek.
Beralih ke grafik, Indeks Dolar AS (USDX) menunjukkan momentum yang lemah setelah diperdagangkan naik dari area 105,40 yang dipantau. Para trader mengawasi zona support di sekitar 104,90 atau 104,30, di mana aksi harga bullish diperkirakan terjadi jika indeks bergerak lebih rendah.
Harga minyak mentah, khususnya WTI, telah memasuki fase struktural yang kompleks. USOil baru-baru ini menguji level 69,67 untuk ketiga kalinya sebelum mundur. Jika harga menembus 68,174, penurunan lebih lanjut ke 66,938 atau bahkan 65,508 bisa terjadi.
Aksi harga emas menyoroti zona reaktif di dekat level 2680, tempat harga sebelumnya turun. Setiap pergerakan naik kembali ke level ini dapat memicu aksi harga bearish sekali lagi, memberikan area resistance bagi para trader yang ingin memanfaatkan pembalikan harga.
Perilaku logam ini dalam kisaran ini akan sangat bergantung pada faktor eksternal, seperti pergeseran kekuatan USD atau sentimen makroekonomi.
Harga gas alam menunjukkan ketahanan, baru-baru ini diperdagangkan naik sebelum menguji kembali area beli yang dipantau di 2,70. Pandangan bullish muncul saat harga bergerak menuju 3,13. Konsolidasi di level ini bisa membuka jalan untuk breakout menuju 3,447, menunjukkan potensi kenaikan yang kuat jika level support dihormati.
Kami melihat EUR/USD memiliki area support penting di sekitar 1,0630, di mana konsolidasi bisa menandakan pergerakan lebih tinggi. Jika pergerakan naik terjadi, trader akan mengawasi pola bearish di sekitar 1,0710. Demikian pula, GBP/USD mungkin menunjukkan setup bearish di 1,2820 atau 1,2865 saat naik, menjadikan level-level ini sangat penting untuk posisi.
Saat S&P 500 bergerak lebih tinggi, perhatian lebih banyak akan tertuju pada level 6130 sebagai area potensial untuk pola pembalikan atau kelanjutan. Bitcoin menunjukkan pendekatan dual-path yang serupa, dengan setup bullish kemungkinan di sekitar 93800 saat penurunan dan resistance di 102150 saat reli.
Pada hari Senin, ISM Manufacturing PMI untuk AS akan dirilis. Diperkirakan sebesar 47,7, ini akan menjadi perbaikan kecil dari angka sebelumnya 46,5. Data ini akan sangat penting untuk menilai kesehatan sektor manufaktur.
Fokus pada hari Selasa beralih ke laporan JOLTS Job Openings, yang diperkirakan menunjukkan sedikit kenaikan menjadi 7,49 juta dari 7,44 juta. Data ini akan sangat penting dalam menilai permintaan tenaga kerja di tengah pembahasan mengenai kebijakan Federal Reserve.
Selanjutnya, pada hari Rabu, perhatian akan beralih ke angka PDB Australia, yang diperkirakan naik 0,5% dari kuartal ke kuartal dari angka sebelumnya 0,2%. Ini bisa memengaruhi trajektori dolar Australia terhadap USD, terutama saat para trader menilai kesesuaiannya dengan kebijakan Bank Sentral Australia.
ISM Services PMI AS juga akan dirilis, dengan perkiraan sedikit penurunan menjadi 55,5 dari 56,0. Pembacaan yang kuat bisa memperkuat sentimen USD dan memberi tekanan pada komoditas seperti emas dan minyak.
Fokus minggu ini akan tertuju pada laporan US Non-Farm Employment Change pada hari Jumat. Seperti yang disebutkan sebelumnya, perkiraan menunjukkan pemulihan menjadi 202.000 pekerjaan dari 12.000 pekerjaan pada bulan Oktober. Bersamaan dengan ini, pertumbuhan pendapatan per jam diperkirakan sebesar 0,3%, turun dari 0,4%, sementara tingkat pengangguran diperkirakan naik sedikit menjadi 4,2% dari 4,1%.
Jika data yang sebenarnya sesuai dengan perkiraan ini, titik data tersebut kemungkinan akan membentuk narasi pasar seputar pertemuan Federal Reserve pada 18 Desember.
Mitra resmi:
