Poin-poin Penting:
Harga emas tetap stabil pada awal jam perdagangan Asia hari Rabu, dengan emas spot diperdagangkan pada $2,660.36 per ons pada pukul 0036 GMT.
Partisipan pasar menunggu data ekonomi AS yang penting, termasuk angka penjualan ritel dan produksi industri, untuk menilai langkah selanjutnya Fed terkait suku bunga.
Dengan probabilitas 97.2% pemotongan 25 basis poin untuk bulan November, suku bunga yang lebih rendah dapat meningkatkan daya tarik emas sebagai aset tanpa imbal hasil.
Gambar: Emas mengonsolidasikan di dekat 2663.64, dengan momentum positif yang berkembang saat pedagang memantau risiko geopolitik dan sinyal dari Federal Reserve, seperti yang terlihat di aplikasi VT Markets.
Poin utama yang dapat kita lihat di sini adalah penguatan emas di sekitar 2663.64, dengan indikator MACD menunjukkan momentum yang meningkat, menandakan potensi kenaikan.
Penerobosan di atas 2668.91 dapat membuka jalan untuk kenaikan lebih lanjut menuju 2675, sementara 2650.75 menjadi level dukungan kritis yang perlu diperhatikan.
Kami melihat harga berfluktuasi antara rendah 2658.70 dan tinggi 2665.16, menunjukkan periode penguatan dengan sedikit momentum positif.
Selain itu, volatilitas dolar AS baru-baru ini dan data inflasi yang campur aduk membuat investor cenderung beralih ke emas sebagai perlindungan terhadap ketidakpastian.
Pihak pasar juga memantau pertemuan Federal Reserve mendatang, di mana petunjuk lebih lanjut mengenai arah masa depan suku bunga dapat memengaruhi harga emas.
Pembeli sangat memperhatikan laporan penjualan ritel AS yang akan dirilis hari Kamis, yang dapat membentuk harapan terhadap kebijakan Fed, bersama dengan angka produksi industri dan angka klaim pengangguran mingguan.
Dengan pejabat Fed seperti Presiden San Francisco, Mary Daly, mengulangi kemungkinan pemotongan suku bunga lebih lanjut, pasar tetap optimis akan penurunan lebih lanjut jika data ekonomi sesuai dengan harapan.
Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic, menyarankan hanya satu penurunan 25 basis poin lagi untuk sisa tahun ini.
Pengurangan suku bunga menjadikan aset tanpa imbal hasil seperti emas lebih menarik. Jika data ekonomi memenuhi atau melebihi harapan, ini dapat mengonfirmasi pemotongan Fed dan berpotensi mengangkat harga emas lebih jauh.
Sementara itu, konflik yang terjadi antara Israel dan Hamas baru-baru ini juga menjadi perhatian para pedagang.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memberitahukan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, bahwa Israel akan menolak setiap gencatan senjata yang memungkinkan Hezbollah untuk berkumpul kembali.
Dengan ketegangan yang terus berlangsung di wilayah tersebut, status emas sebagai aset tempat aman tetap terjaga, yang dapat mendukung harga jika konflik meningkat.
Delegasi di konferensi London Bullion Market Association (LBMA) di Miami memprediksi bahwa harga emas dapat naik menjadi $2,941 per ons dalam 12 bulan mendatang, mencerminkan sentimen optimis secara umum untuk logam mulia.
Saat pasar menunggu lebih banyak kejelasan mengenai ekonomi AS, tren mata uang, dan perkembangan geopolitik, logam-logam ini tetap sensitif terhadap perubahan faktor risiko ekonomi dan geopolitik.
Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.