VT Markets APP

    Perdagangkan CFD di FX, Emas dan lainnya

    Dapatkan

    Harga Minyak Turun seiring Melambatnya Ekonomi China

    October 14, 2024

    Poin-poin penting:

    • Minyak mentah Brent turun 1,1% menjadi $78,18, sementara WTI turun 1,2% menjadi $74,73.
    • Data CPI dan PPI Tiongkok menunjukkan deflasi yang semakin dalam, mengaburkan prospek permintaan untuk minyak mentah.

    Harga minyak turun pada hari Senin, dengan kontrak berjangka minyak mentah Brent turun 86 sen, atau 1,1%, menjadi $78,18 per barel pada pukul 0523 GMT.

    Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) juga turun 83 sen, atau 1,2%, menjadi $74,73 per barel.

    Kedua patokan harga minyak tersebut mengalami penurunan dari keuntungan minggu sebelumnya, dengan Brent kehilangan lebih dari $1 per barel selama sesi tersebut dan WTI menunjukkan kelemahan serupa.

    Minggu lalu, Brent naik 99 sen, sementara WTI naik $1,18, mencerminkan sentimen pasar yang campur aduk.

    Gambar: Minyak mentah rebound ke 74.223, tetapi momentum bullish melemah, seperti yang terlihat di aplikasi VT Markets.

    Inflasi Lemah Tiongkok Memicu Kekhawatiran Deflasi dan Menurunkan Prospek Permintaan Minyak Mentah

    Data buruk dari Tiongkok memberikan dampak besar pada pasar. Indeks harga konsumen (CPI) Tiongkok menunjukkan inflasi yang lebih lemah dari yang diharapkan pada bulan September, memicu kekhawatiran akan deflasi berkepanjangan dan pengeluaran konsumen yang berkurang.

    Angka CPI gagal memenuhi ekspektasi pasar, sementara indeks harga produsen (PPI) mengalami penurunan 2,8% tahun ke tahun, yang merupakan penurunan terburuk dalam enam bulan.

    Peserta pasar melihat perkembangan ini sebagai tanda lemahnya konsumsi domestik, yang bisa berdampak langsung pada jumlah impor minyak mentah oleh Tiongkok.

    Tiongkok tetap menjadi importir minyak mentah terbesar di dunia, dan setiap perlambatan ekonomi cenderung mempengaruhi pasar minyak global.

    Ketegangan Geopolitik Meningkatkan Kekhawatiran Pasokan

    Risiko geopolitik juga menjadi perhatian, karena ketegangan meningkat setelah serangan misil Iran pada 1 Oktober.

    Meskipun respons dari Israel dapat mengganggu produksi minyak di Timur Tengah, AS telah memperingatkan Israel agar tidak menargetkan fasilitas energi Iran, meredakan beberapa kekhawatiran akan guncangan pasokan secara langsung.

    Dengan prospek permintaan yang kabur akibat tantangan ekonomi Tiongkok dan ketidakpastian geopolitik, para trader tetap berhati-hati.

    Jika pihak berwenang Tiongkok tidak segera memberikan stimulus yang berarti, harga minyak bisa menghadapi penurunan lebih lanjut.

    Di sisi lain, setiap eskalasi ketegangan di Timur Tengah mungkin akan membatasi kerugian, menjaga harga minyak dalam kisaran yang bergejolak untuk sementara waktu.

    Mulai trading sekarang — klik di sini untuk membuat akun live VT Markets Anda.