VT Markets APP

    Perdagangkan CFD di FX, Emas dan lainnya

    Dapatkan

    4 Aset Terbaik untuk Portofolio Anda yang Tahan Inflasi

    September 3, 2024

    Meskipun inflasi telah menurun signifikan sejak mencapai puncak 9,1% pada Juni 2022, angkanya masih tetap tinggi, dan belum ada kepastian apakah inflasi akan kembali meningkat.

    Elon Musk dan Warren Buffett memberikan nasihat yang serupa dalam menghadapi inflasi. Musk pernah menulis di Twitter bahwa ketika inflasi tinggi, biasanya lebih baik memiliki aset seperti properti atau saham di perusahaan yang Anda percayai, daripada menyimpan uang dalam bentuk tunai.

    Bagian kedua dari tweet Elon Musk mencerminkan kebijaksanaan investasi yang dianut oleh Warren Buffett, CEO Berkshire Hathaway. Pada tahun 2009, di akhir Resesi Hebat, Buffett menyampaikan kepada para pemegang saham bahwa salah satu cara terbaik untuk melindungi nilai terhadap inflasi adalah dengan memiliki “bisnis yang luar biasa.”

    Alasannya? Apapun yang terjadi pada nilai dolar, bisnis yang hebat akan selalu mempertahankan permintaan terhadap produknya.

    Tidak semua investasi merespons inflasi dengan cara yang sama. Beberapa negara cukup kebal terhadap dampaknya, dan beberapa bahkan mungkin berkembang ketika inflasi meningkat. Berikut adalah empat strategi investasi tahan inflasi yang dapat membantu Anda tetap tenang selama ketidakpastian ekonomi.

    4 Strategi Tahan Inflasi untuk Membantu Anda Tenang Selama Ketidakpastian Ekonomi

    1. Emas

    Emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, terutama di negara-negara di mana mata uang lokalnya kehilangan nilai. Di negara-negara tersebut, masyarakat beralih ke emas atau mata uang kuat lainnya ketika mata uang mereka sendiri melemah. Karena emas adalah aset berwujud, secara umum emas mempertahankan nilainya.

    Namun, emas bukanlah lindung nilai inflasi yang sempurna. Ketika inflasi meningkat, bank sentral biasanya menaikkan suku bunga. Dalam kondisi seperti ini, memegang emas, yang tidak menghasilkan imbal hasil, bisa kurang menguntungkan dibandingkan dengan aset yang menghasilkan imbal hasil, terutama ketika suku bunga dan imbal hasil tinggi.

    2. Komoditas

    Komoditas memainkan peran penting dalam perekonomian global, mencakup barang-barang seperti biji-bijian, logam mulia, minyak, gas alam, serta mata uang asing dan instrumen keuangan. Nilai tukar sering berfungsi sebagai barometer inflasi karena pergerakan harga mencerminkan tren ekonomi yang lebih luas.

    3. Properti

    Investasi di sektor properti dapat menjadi strategi efektif untuk melindungi nilai aset dari inflasi. Nilai properti cenderung meningkat seiring dengan kenaikan harga secara umum, sehingga memberikan perlindungan terhadap penurunan daya beli uang.

    4. Saham Perusahaan yang Kuat

    Memilih saham perusahaan yang memiliki fundamental kuat dan mampu mempertahankan permintaan terhadap produk atau layanan mereka selama periode inflasi dapat menjadi strategi yang menguntungkan. Perusahaan-perusahaan ini biasanya memiliki daya tawar yang baik dan mampu menyesuaikan harga untuk mengimbangi kenaikan biaya.

    Dengan menerapkan strategi-strategi ini, Anda dapat memperkuat portofolio investasi Anda dan melindungi aset dari dampak negatif inflasi, sehingga membantu Anda tetap tenang di tengah ketidakpastian ekonomi.

    Ketika harga suatu komoditas naik, hal ini umumnya mengindikasikan peningkatan biaya produksi, yang pada gilirannya dapat mendongkrak harga barang-barang yang bergantung pada komoditas tersebut. Hubungan ini mengaitkan komoditas secara erat dengan Indeks Harga Konsumen (CPI), yang merupakan ukuran utama inflasi. Ketika harga komoditas meningkat, hal ini dapat berkontribusi pada peningkatan CPI, yang menunjukkan kenaikan inflasi secara keseluruhan.

    Namun, komoditas juga dikenal karena volatilitasnya. Harga komoditas dapat berfluktuasi secara luas akibat perubahan penawaran dan permintaan, peristiwa geopolitik, atau kondisi ekonomi. Sebagai contoh, gangguan pasokan minyak akibat konflik geopolitik dapat menyebabkan lonjakan harga minyak, sehingga meningkatkan tekanan inflasi di berbagai sektor ekonomi.

    Surat Utang Negara, Surat Utang, dan Obligasi

    Obligasi Treasury AS adalah instrumen utang yang diterbitkan oleh pemerintah AS yang membayar bunga serta mengembalikan jumlah pokoknya saat jatuh tempo. Instrumen ini disukai karena memiliki peringkat kredit yang tinggi dan dianggap sangat aman, menjadikannya pilihan yang andal untuk memperoleh pendapatan yang konsisten, terutama dalam portofolio pensiun.

    Namun, nilai Treasury AS dipengaruhi oleh suku bunga, yang dapat berubah sebagai respons terhadap inflasi. Ketika suku bunga naik, harga Treasury biasanya turun, sedangkan ketika suku bunga turun, harga Treasury cenderung naik.

    Surat utang, dengan jangka waktu satu tahun atau kurang, dijual dengan harga diskon dan memiliki tingkat bunga berdasarkan harganya. Surat utang dan obligasi menawarkan tingkat bunga tetap. Nilai sekuritas ini menurun ketika suku bunga naik karena sekuritas baru menawarkan suku bunga yang lebih tinggi. Obligasi jangka panjang lebih terpengaruh oleh perubahan suku bunga dibandingkan obligasi jangka pendek, sehingga nilainya lebih mudah berubah.

    Mata Uang Kripto

    Mata uang kripto, terutama Bitcoin, dianggap sebagai perlindungan yang kuat terhadap inflasi karena memiliki persediaan tetap sebesar 21 juta koin—berbeda dengan uang kertas yang dapat dicetak tanpa batas. Karena Bitcoin tidak dikendalikan oleh pemerintah mana pun, nilainya tetap stabil bahkan ketika mata uang tradisional mengalami depresiasi.

    Sebagai contoh, masyarakat Venezuela menggunakan Bitcoin untuk melindungi tabungan mereka ketika mata uang lokal mereka kehilangan nilainya. Selain itu, Bitcoin mudah diakses dan diperdagangkan, menjadikannya pilihan cerdas untuk menjaga kekayaan Anda tetap aman di tengah inflasi.

    Portofolio yang Terdiversifikasi Adalah Strategi Lindung Nilai Terbaik

    Jangan hanya menyimpan uang dalam bentuk tunai! Mengingat kondisi pasar yang dapat berubah secara tidak terduga, penting untuk mendiversifikasi portofolio dan aset Anda.

    Meskipun inflasi tidak menjadi ancaman, memiliki beragam aset dalam portofolio Anda membantu mengelola risiko dan memanfaatkan berbagai peluang investasi yang ada.