Minggu ini, pasar saham AS mengalami kenaikan yang tenang, dengan Nasdaq naik 6,76% month-to-date (MTD), S&P 500 naik sebesar 3,89% MTD, dan Dow Jones menambahkan 36 poin, atau 0,09%. Para trader menunggu dengan penuh antisipasi untuk data inflasi, yang dapat menentukan arah pasar dalam beberapa bulan mendatang.
Sebaliknya, ASX 200 menghadapi penurunan ringan setelah laporan inflasi untuk Mei lebih tinggi dari yang diharapkan. Hal ini meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga oleh Reserve Bank of Australia (RBA) sebelum akhir tahun. Meskipun penurunan ini, ASX 200 berada di jalur untuk mencapai kenaikan 8% untuk FY 2024, atau sekitar 12,5% jika dividen termasuk.
Di AS, Indeks Kepercayaan Konsumen (CCI) turun menjadi 100,4 dari 101,3 yang direvisi pada bulan Mei, menunjukkan sedikit penurunan dalam optimisme konsumen. Selain itu, klaim pengangguran berlanjut naik sebesar 18.000 menjadi 1.839.000, tertinggi sejak November 2021. Ini menunjukkan pelunakan di pasar tenaga kerja, meskipun belum pada tingkat yang mengkhawatirkan. Gubernur Fed Bowman menegaskan bahwa tidak ada pemotongan suku bunga yang diharapkan pada 2024.
Prospek ekonomi Jerman juga menunjukkan tanda-tanda tekanan. Indikator Ifo Business Climate turun menjadi 88,6 pada bulan Juni dari 89,3 pada bulan Mei, mencerminkan menurunnya moral bisnis. Indeks Kepercayaan Konsumen (CCI) turun menjadi -21,8 untuk bulan Juli, di bawah perkiraan -18,9. Penurunan ini menunjukkan kekhawatiran yang semakin besar di antara konsumen tentang masa depan ekonomi.
Ekonomi Jepang sedang menghadapi yen yang melemah, mencapai level terendah sejak 1986. Depresiasi ini dapat mempengaruhi biaya impor negara tersebut dan stabilitas ekonomi secara keseluruhan, menimbulkan tantangan bagi para pembuat kebijakan.
Australia melaporkan kenaikan inflasi yang terlihat, dengan Indeks Harga Konsumen (CPI) bulanan meningkat menjadi 4% year-over-year (YoY) pada bulan Mei, melampaui 3,6% pada bulan April dan perkiraan 3,8% YoY. Inflasi rata-rata terpotong RBA juga naik menjadi 4,4% pada bulan Mei dari 4,1% pada bulan April, memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga.
Di pasar komoditas, harga minyak mentah naik sebesar 1,42% menjadi $81,88 per barel, mencerminkan kekhawatiran pasokan yang berkelanjutan. Harga emas juga mengalami kenaikan kecil sebesar 0,25% minggu ini, mencapai $2.327. Sementara itu, Indeks Volatilitas (VIX) turun menjadi 12,25 dari 13,19, menunjukkan pengurangan sementara dalam ketidakpastian pasar.
Melihat ke depan, beberapa peristiwa ekonomi penting ada di cakrawala yang dapat lebih lanjut mempengaruhi sentimen pasar. Di Australia, Risalah Rapat RBA yang akan datang akan sangat diperhatikan, terutama setelah data inflasi Mei yang lebih tinggi dari yang diharapkan. Para pedagang akan mencari petunjuk tentang kenaikan suku bunga di masa depan, yang dapat mempengaruhi perkiraan ekonomi dan sentimen pasar.
Di Cina, PMI Manufaktur Caixin diperkirakan akan sedikit menurun, mencerminkan potensi pendinginan dalam momentum ekonomi negara tersebut. Ini bisa menjadi sinyal perlambatan dalam pemulihan Cina dan mempengaruhi pasar global.
Zona Euro akan memantau data inflasi dengan cermat, yang akan menjadi penting bagi langkah selanjutnya Bank Sentral Eropa (ECB). Kenaikan inflasi inti baru-baru ini sudah menimbulkan kekhawatiran, dan data yang akan datang akan memainkan peran penting dalam membentuk kebijakan moneter.
Di AS, beberapa peristiwa penting dijadwalkan, termasuk Risalah Rapat FOMC, yang akan memberikan wawasan tentang rencana suku bunga Fed di masa depan. Sinyal terbaru menunjukkan lebih sedikit pemotongan suku bunga dari yang diproyeksikan sebelumnya. Selain itu, laporan Non-Farm Payrolls akan menetapkan panggung untuk ekspektasi ekonomi, dengan perkiraan 165.000 pekerjaan baru pada bulan Juni dan tingkat pengangguran yang diperkirakan tetap di 4,0%.