Wall Street mengalami minggu yang berat, ditandai dengan penurunan signifikan yang didorong oleh kenaikan hasil Treasury dan komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve. Sentimen pasar semakin terpuruk oleh data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan dari Jerman dan Australia, meningkatkan kekhawatiran inflasi global.
Saat pasar bersiap untuk data inflasi pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS yang penting, pendapat yang terbagi tetap ada tentang apakah Federal Reserve akan memulai pemotongan suku bunga pertama pada bulan September. Minggu depan menjanjikan untuk memberikan wawasan penting tentang tren inflasi dan stabilitas ekonomi.
Data ekonomi terbaru dari China beragam, dengan PDB kuartal pertama dan aktivitas perdagangan yang kuat kontras dengan permintaan domestik yang lemah. Angka PMI resmi untuk Mei mengecewakan, dengan PMI manufaktur turun ke 49,5 dan PMI jasa juga lebih lemah dari perkiraan.
Ekspektasi untuk PMI manufaktur Caixin, yang akan dirilis pada 3 Juni 2024 pukul 1:45 AM GMT, menunjukkan peningkatan sedikit menjadi 51,5 dari 51,4. Sektor manufaktur, komponen vital kesehatan ekonomi China, menunjukkan tanda-tanda kontraksi. Ini mengingatkan pada perlambatan yang terlihat pada tahun 2015 ketika angka PMI serupa mendahului periode restrukturisasi ekonomi dan stabilisasi.
Pedagang sangat memperhatikan tanda-tanda pemulihan di sektor jasa, dengan PMI jasa dijadwalkan pada 5 Juni 2024 pukul 1:45 AM GMT. Sektor jasa menjadi semakin penting dalam mengimbangi kelemahan manufaktur.
Ekonomi Australia tumbuh sebesar 0,2% pada kuartal keempat tahun 2023, yang berarti tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 1,5% year-over-year, di bawah rata-rata 3%.
Ekspektasi awal untuk kuartal pertama tahun 2024 menunjukkan pertumbuhan PDB yang moderat sebesar 0,3% dan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 1,2%, dengan data yang dijadwalkan akan dirilis pada 5 Juni 2024 pukul 1:30 AM GMT. Bank Sentral Australia (RBA) telah menyesuaikan perkiraannya, mengantisipasi peningkatan PDB secara bertahap yang didorong oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
Optimisme hati-hati ini mencerminkan periode pasca-krisis keuangan 2008 ketika Australia, didukung oleh konsumsi rumah tangga yang kuat dan ekspor komoditas, berhasil menghindari resesi. Data PDB mendatang akan menjadi kritis dalam menilai apakah perkiraan RBA sesuai dengan realitas dan apakah konsumsi rumah tangga benar-benar dapat mendorong ekonomi ke depan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Selama pertemuan kebijakan bulan April, Bank Sentral Eropa (ECB) menunjukkan kepercayaan dalam mengendalikan inflasi dan mengisyaratkan kemungkinan pemotongan suku bunga. Pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin sangat mungkin terjadi, dengan pasar memperkirakan peluang 97%.
Pedagang akan fokus pada panduan mendatang dan proyeksi ekonomi baru untuk pertumbuhan dan inflasi, dengan pengumuman keputusan suku bunga dijadwalkan pada 6 Juni 2024 pukul 12:15 PM GMT. Potensi pemotongan suku bunga ECB datang pada saat yang kritis, mengingat kembali periode 2014 ketika ECB menerapkan suku bunga negatif untuk melawan tekanan deflasi dan merangsang pertumbuhan.
Pasar akan mengawasi dengan ketat untuk melihat apakah langkah-langkah ECB dapat berhasil menavigasi lanskap ekonomi saat ini yang ditandai oleh inflasi yang persisten dan pertumbuhan yang lamban.
Pada bulan April, ekonomi AS menambahkan 175.000 pekerjaan, dengan tingkat pengangguran naik menjadi 3,9%. Pejabat Federal Reserve menyarankan bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut mungkin diperlukan, tetapi pasar tenaga kerja yang melemah dapat mendorong pemotongan suku bunga yang lebih cepat.
Ekspektasi untuk Mei termasuk penambahan 180.000 pekerjaan, tingkat pengangguran yang stabil di 3,9%, dan tingkat partisipasi serta pendapatan per jam yang tidak berubah, dengan data yang akan dirilis pada 7 Juni 2024 pukul 12:30 PM GMT.
Data ketenagakerjaan ini akan diperiksa dengan cermat, mirip dengan periode pemulihan pasca-2009 ketika penciptaan lapangan kerja dan dinamika pasar tenaga kerja memainkan peran penting dalam membentuk kebijakan moneter.
Kinerja pasar tenaga kerja akan menjadi indikator utama ketahanan ekonomi dan akan mempengaruhi keputusan Federal Reserve tentang penyesuaian suku bunga di masa depan.